Monday, September 19, 2016

abu bakar asiddik

sahabat NabiUmar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu dikenal sebagai sosok yang gagah, kuat, dan tangguh. Namun, hari itu tangisnya meledak saat utusan Aisyah radhiyallahu ‘anha mengantarkan seorang hamba sahaya dan seekor unta.Bukan hamba sahaya dan unta itu yang membuat Umar menangis. Tetapi wasiat di baliknya.Aisyah menceritakan, sebelum Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu wafat, ia menyampaikan wasiat kepadanya. “Aisyah… tolong periksa seluruh hartaku. Jika ada yang bertambah setelah aku menjabat sebagai khalifah, kembalikanlah kepada negara melalui khalifah yang terpilih setelahku,” kata Abu Bakar menjelang detik-detik wafatnya.Tentu saja Aisyah sedih mendengar wasiat itu. Bukan karena apa-apa, tetapi karena ia merasa akan ditinggal oleh sang ayah. Belum tiga tahun Rasulullah meninggalkannya, kini ia akan ditinggal oleh Abu Bakar.Dan benar. Abu Bakar wafat tak lamasetelah itu. Kemudian Aisyah pun memeriksa seluruh harta ayahnya.“Kami memeriksa seluruh harta Abu Bakar,” kata Aisyah, “tidak ada yang bertambah dari hartanya kecuali unta yang biasa dipergunakan untuk menyirami kebun dan seorang hambasahaya pengasuh yang menggendong bayinya.”“Allah merahmati Abu Bakar,” kata Umar sambil sesenggukan, “ia telah menyusahkan orang-orang setelahnya.”Maksud menyusahkan orang-orang setelahnya adalah membuat khalifah sesudahnya tidak mampu mengungguli Abu Bakar, bahkan sulit mencontoh kualitasnya.Seperti diketahui, Umar sangat terpacu dengan amal-amal Abu Bakar. Sahabat bergelar Ash Shidiq itu selalu mengunggulinya dalam berbagai amal. Ketika dimutaba’ahi Rasulullah sehabis shalat Subuh, misalnya. Rasulullah bertanya kepadajamaah siapa yang tadi malam qiyamul lail, siapa yang tadi malam khatam Al Qur’an, siapa yang pagi ini sudah berinfaq dan siapa yang sudahmenjenguk orang sakit, ternyata hanya Abu Bakar yang mengacungkan tangan terus-menerus. Sahabat lain ada yang mengacungkan tangan sesekali, lalu menurunkan tangannya sesekali. Sedangkan Abu Bakar, ia telah melakukan seluruh amal yang disebutkan Rasulullah itu.Pernah pula Umar ingin mengungguli Abu Bakar dalam hal infaq. Maka saat menjelang perang Tabuk, ia menginfakkan separuh hartanya. Barusaja Umar selesai, Abu Bakar datang dengan menginfakkan seluruh hartanya. Umar hanya bisa berkomentar, “Sungguh, aku tak pernah bisa mengungguli Abu Bakar.”Dan kini… Abu Bakar mencontohkan kebijakan yang luar biasa. Benar-benar anti-korupsi dan zuhud tingkat tinggi. Ia tidak mau mendapatkan kelebihan harta apapun selama menjabat sebagai khalifah. Padahal Abu Bakar adalah juga seorang saudagar yang sangat wajar jika hartanya bertambah. Ia tak mungkin korupsi. Di kemudian hari, Umar berhasil mencontoh langkah zuhud Abu Bakar ini.

Sunday, September 18, 2016

hasbi rabbi jalalllah

https://www.youtube.com/watch?v=1ZFmxQr1YkI&feature=youtube_gdata_player

nike ardilla untuk apa lagi

https://www.youtube.com/watch?v=wUpzJKQcJ74&feature=youtube_gdata_player

NERAKA YANG DI GAMBARKAN OLEH MALAIKAT JIBRIL

Suatu ketika Malaikat Jibril turun untuk mengunjungi Nabi Muhammad SAW, kemudian Nabi bertanya, “Tolong engkau gambarkan kepadaku keadaan neraka!!”Malaikat Jibril berkata, “Wahai Muhammad, api neraka itu hitam kelam, seandainya satu lubang jarum dari api neraka dijatuhkan, maka terbakarlahsemua yang ada di muka bumi…!!”Malaikat Jibril menjelaskan lagi, seandainya satu potongbaju dari baju-baju yang ada di neraka digantungkan antara langit dan bumi, niscaya penghuni bumi akan mati karena terciumnya baunya yang sangat busuk.Seandainya setetes zaqqum (makanan penduduk neraka dari pohon berduri) dilemparkan ke bumi, maka makanan penduduk bumi akan musnah.Seandainya satu saja dari sembilanbelas malaikat yangdisebutkan Allah SWT dalamAl Qur’an (Malaikat Zabaniahyang ditugaskan menyiksa penduduk neraka) muncul di tengah-tengah penduduk bumi, niscaya mereka semuaakan mati karena buruknya dari bentuk, penampilan dan rupanya.Seandainya satu lingkaran dari rantai belenggu neraka seperti yang disebutkan Allah SWT dalam Al Qur’an dibuang ke bumi, niscaya bumi itu hancur hingga lapisan yang paling bawah, dan bumi tidak bisa ditempati lagi.Mendengar penjelasan-penjelasan tersebut, tiba-tiba Nabi SAW memotong ucapan Jibril, “Cukup, wahai Jibril!!”Kemudian beliau menangis. Malaikat Jibril ikut menangis melihat beliau menangis, maka Nabi SAW bersabda, “Wahai Jibril, mengapa engkau menangis, sedangkan kedudukan engkau begitu dekat denganAllah…!!”Jibril berkata, “Wahai Rasulullah, tidak ada kedudukanku di sisi Allah, kecuali posisiku saat ini. Danaku (takut) diuji dengan apa yang diujikan kepada Malaikat Harut dan Marut, serta iblis yang terkutuk tersebut!!”Maka dua mahluk termulia dari golongan manusia dan malaikat itu kembali menangis karena takutnya kepada “makar’ Allah SWT, yang mungkin saja akan menimpa mereka.Ya Allah, sungguh kami memohon ridha dan surgaMu, dan sungguh kami berlindung kepada Engkau dari murka dan nerakaMu. Amin ya Rabb.

NERAKA YANG DI GAMBARKAN OLEH MALAIKAT JIBRIL

Suatu ketika Malaikat Jibril turun untuk mengunjungi Nabi Muhammad SAW, kemudian Nabi bertanya, “Tolong engkau gambarkan kepadaku keadaan neraka!!”Malaikat Jibril berkata, “Wahai Muhammad, api neraka itu hitam kelam, seandainya satu lubang jarum dari api neraka dijatuhkan, maka terbakarlahsemua yang ada di muka bumi…!!”Malaikat Jibril menjelaskan lagi, seandainya satu potongbaju dari baju-baju yang ada di neraka digantungkan antara langit dan bumi, niscaya penghuni bumi akan mati karena terciumnya baunya yang sangat busuk.Seandainya setetes zaqqum (makanan penduduk neraka dari pohon berduri) dilemparkan ke bumi, maka makanan penduduk bumi akan musnah.Seandainya satu saja dari sembilanbelas malaikat yangdisebutkan Allah SWT dalamAl Qur’an (Malaikat Zabaniahyang ditugaskan menyiksa penduduk neraka) muncul di tengah-tengah penduduk bumi, niscaya mereka semuaakan mati karena buruknya dari bentuk, penampilan dan rupanya.Seandainya satu lingkaran dari rantai belenggu neraka seperti yang disebutkan Allah SWT dalam Al Qur’an dibuang ke bumi, niscaya bumi itu hancur hingga lapisan yang paling bawah, dan bumi tidak bisa ditempati lagi.Mendengar penjelasan-penjelasan tersebut, tiba-tiba Nabi SAW memotong ucapan Jibril, “Cukup, wahai Jibril!!”Kemudian beliau menangis. Malaikat Jibril ikut menangis melihat beliau menangis, maka Nabi SAW bersabda, “Wahai Jibril, mengapa engkau menangis, sedangkan kedudukan engkau begitu dekat denganAllah…!!”Jibril berkata, “Wahai Rasulullah, tidak ada kedudukanku di sisi Allah, kecuali posisiku saat ini. Danaku (takut) diuji dengan apa yang diujikan kepada Malaikat Harut dan Marut, serta iblis yang terkutuk tersebut!!”Maka dua mahluk termulia dari golongan manusia dan malaikat itu kembali menangis karena takutnya kepada “makar’ Allah SWT, yang mungkin saja akan menimpa mereka.Ya Allah, sungguh kami memohon ridha dan surgaMu, dan sungguh kami berlindung kepada Engkau dari murka dan nerakaMu. Amin ya Rabb.

NERAKA YANG DI GAMBARKAN OLEH MALAIKAT JIBRIL

Suatu ketika Malaikat Jibril turun untuk mengunjungi Nabi Muhammad SAW, kemudian Nabi bertanya, “Tolong engkau gambarkan kepadaku keadaan neraka!!”Malaikat Jibril berkata, “Wahai Muhammad, api neraka itu hitam kelam, seandainya satu lubang jarum dari api neraka dijatuhkan, maka terbakarlahsemua yang ada di muka bumi…!!”Malaikat Jibril menjelaskan lagi, seandainya satu potongbaju dari baju-baju yang ada di neraka digantungkan antara langit dan bumi, niscaya penghuni bumi akan mati karena terciumnya baunya yang sangat busuk.Seandainya setetes zaqqum (makanan penduduk neraka dari pohon berduri) dilemparkan ke bumi, maka makanan penduduk bumi akan musnah.Seandainya satu saja dari sembilanbelas malaikat yangdisebutkan Allah SWT dalamAl Qur’an (Malaikat Zabaniahyang ditugaskan menyiksa penduduk neraka) muncul di tengah-tengah penduduk bumi, niscaya mereka semuaakan mati karena buruknya dari bentuk, penampilan dan rupanya.Seandainya satu lingkaran dari rantai belenggu neraka seperti yang disebutkan Allah SWT dalam Al Qur’an dibuang ke bumi, niscaya bumi itu hancur hingga lapisan yang paling bawah, dan bumi tidak bisa ditempati lagi.Mendengar penjelasan-penjelasan tersebut, tiba-tiba Nabi SAW memotong ucapan Jibril, “Cukup, wahai Jibril!!”Kemudian beliau menangis. Malaikat Jibril ikut menangis melihat beliau menangis, maka Nabi SAW bersabda, “Wahai Jibril, mengapa engkau menangis, sedangkan kedudukan engkau begitu dekat denganAllah…!!”Jibril berkata, “Wahai Rasulullah, tidak ada kedudukanku di sisi Allah, kecuali posisiku saat ini. Danaku (takut) diuji dengan apa yang diujikan kepada Malaikat Harut dan Marut, serta iblis yang terkutuk tersebut!!”Maka dua mahluk termulia dari golongan manusia dan malaikat itu kembali menangis karena takutnya kepada “makar’ Allah SWT, yang mungkin saja akan menimpa mereka.Ya Allah, sungguh kami memohon ridha dan surgaMu, dan sungguh kami berlindung kepada Engkau dari murka dan nerakaMu. Amin ya Rabb.

MALAIKAT YANG DI BERI UJIAN OLEH ALLAH SWT

Kehidupannya tidak terlepas dari memuji dan mengagungkan kebesaranAllah. Dan selalu melakukan apa yang sudah merupakan kewajibannya. Namun dibalik semua itu ada 2 Malaikat Yang Disiksa Karena Melanggar Perintahyang menciptakannya.Kisah ini berawal dari rasa kebencian para malaikat melihat tingkah laku manusia yang setelah diciptakan diatas muka bumi. Yang tiada hentinya melakukan kemungkaran, saling membunuh, dan merusak tatanan kehidupan yang semestinya dilakukan. Bahkan banyak juga dikalangan manusia tidak mengakui adanya Tuhan. Sehingga kemarahan kebencian dari para malaikat semakin membuta. Dan menyatakan bahwa manusia tidak layak dijadikan sebagai pemimpin diatas bumi. Namun ditengah keadaan tersebut maka Allah SWT bertanya kepada malaikatnya untuk mengajukan diri untuk dijadikan Manusia. Maka tampillah dua malaikat yang menyanggupi bahwa mereka menjamin dirinya akan tetap taat kepada Allah SWT. Atas kebesaran Allah SWT,maka diturunkanlah keduamalaikat tersebut kebumi dan menjadikan mereka selayaknya manusia biasa.mereka berdua mendapatkan tugas menjadi hakim, mereka menghakimi para manusia yang mengadu kepada mereka. Sehingga segala perkara yang dilimpahkan terhadap mereka terselesaikan dengan baik.Banyak dari kalangan masyarakat takjub dengankehadiran mereka. Karena keputusan yang diambil begitu adil dan bijaksana. Tiada seorang pun yang mengaku kecewa dengan keputusan yang diambil. Serta melarang mereka untuk tidak berbuat hal yang dilarang dalam agama. Minum arak, berzina dan perbuatan mungkar lainnya.  Suatu hari mereka ditemui oleh seorang wanita yang mengadukan permasalahannya. Keduanya menanggapi dengan baik dan menyelesaikan permasalahannya. Wanita tersebut selalu mengadukan segala permasalahannya. Dan sebab itulah mereka mengenal wanita tersebut. Tapi Tanpa disengaja naluri sebagai lelakipun berlahan timbul. Disaat menatap wajah wanita itu membawa kesan terindah dalam ingatan. Bahkan selalu teringat dalam bayangan. Jutaan keindahan terlukiskan, terangkum dalam sebuah perasaan. Perasaan yang seperti ini belum pernah mereka rasakan semasa hidup menjadi malaikat. Rasa ingin ini dan itu berkobar dalam jiwa sehingga menyiksa dalam batin. Agar tidak tersesat dalam kancah kemaksiatan. Maka mereka menjumpai wanita tersebut, berharap untuk menjadikannya sebagai istri. Ketika wanitatersebut ditanya, maka ia mau untuk dijadikan seorang istri namun ada syarat yang harus mereka penuhi. Mereka harus ikut dengan agama yang ia anut. Ketika ditanya, ternyata wanita itu adalah penyembah berhala. Makakedua malaikat itu pun menolak. Dan pergi meninggalkan wanita tersebut. Namun wajah cantik wanita itu masih tetap terbayang dipelupuk mata, bahkan terus menyiksa batin. Tak sanggup menahan perasaan yang begitu membara. Maka mereka mengambil keputusan untuk menemui wanita tersebut kembali. Dan menawarkan agar memberikan persyaratan yang lain. Wanita tersebut menawarkan arak kedalamminuman keduanya. Semula keduanya tetap menolak, bahwa perbuatan tersebut juga merupakan haram. Namunkarena itu adalah tawaran terakhir, yang diajukan oleh wanita itu. Maka keduanya tidak melepaskan kesempatan tersebut. Cinta terhadap wanita itu telah membakar hati mereka, sehingga lupaakan dirinya dan tuhannya.Ditambah lagi dengan anggapan, dengan meminum arak adalah perbuatan dosa yang kecil.Maka perbuatan itu membuat mereka lebih terjerumus. Keadaan mereka menjadi lebih buruk disebabkan minuman arak. Keduanya mabuk dan tidak lagi ingatsemuanya bahkan dengandirinya pun ia lupa. Ia melihat sosok wanita yang sangat cantik jelita, seketika itu nafsupun tambah berkecamuk. Tak mampu lagi menahan kobaran nafsu yang membara maka keduanya menggauli wanita itu bergiliran. Setelah puas melakukannya maka keduanya berfikir, bahwa wanita akan menjadi sumber malapetaka bagi mereka dihadapan masyarakat. Maka merekapun membunuh wanita tersebut. Setelah mereka tersadar dari mabuknya maka heranlah mereka bahwa dihadapannya terbaring mayat wanita yang merekakenal. Menangislah kedua-duanya dengan sejadi-jadinya. Dan berharap agarAllah mengampuni dosa yang telah mereka perbuat. Namun semua telah sia-sia, pintu langitpun sudah tertutup mata mereka tak mampu lagi menembusnya. Linangan air mata kian mengalir tiada hentinya. Semua malaikat dilangitpun turut menangismenyaksikan mereka.Kedua malaikat menemui Nabi Idris untuk mendoakan ampunan bagikeduanya. Atas doa seorang nabi maka Allah SWT menurunkan malaikatbernama jibril menemui mereka berdua. Malaikat Jibril turut menangis ketikabertemu keduanya, serayaberkata “Cobaan Apalagi yang menimpa kalian berdua ?” mendengar ucapan Jibril kedua malaikat tersebut semakin menangis. “Sesungguhnya Allah memerintahkan kepada kalian untuk memilih diantara dua siksa, dunia atau akhirat” maka kedua malaikat tersebut memilih siksaan didunia. Maka mereka berdua dirantai dengan besi, dalam keadaan tergantung. Kepala berada dibawah dan kaki diatas. Siksaan demi siksaan harus dirasakan setiap hari, pekikan suarapun menggelegar menahankanrasa sakitnya. Begitulah dialami kedua malaikat tersebut hingga bumi ini akan berakhir. Kekaguman Malaikatpun terpancar kepada anak adam ini, bagi mereka yang mampu menahan nafsunya dan tetap taat kepada Allah SWT meskipun dikelilingi kesenangan dan kenikmatan duniawi.

Saturday, September 17, 2016

SEMUA MAHLUK TAKUT PADA NERAKA MALAIKATPUN BEGITU

Al Imam Ahmad telah meriwayatkan dari hadis Anas, dari Rasulullah SAW bahwa beliau telah bertanya kepada Malaikat Jibrilas  Rasulullah SAW bersabda: “Mengapa aku tidak pernah melihat Malaikat Mikail as tertawa?” Malaikat Jibril menjawab: “Mikail tidak pernah tertawa lagi semenjak neraka diciptakan.”Diriwayatkan juga dalam kitab al Zuhd dari hadis Abu ‘Imran al Jauniy, dia berkata:  Telah sampai berita kepada kami bahwa Malaikat Jibril datang kepada Rasulullah SAW. Pada waktu itu Malaikat Jibril sedangmenangis. Lantas Rasulullah SAW bertanya: “Apa yang membuatmu menangis wahai Jibril?” Jibril menjawab: “Apakah anda juga tidak ikut menangis wahai Muhammad? Kedua mataku tidak pernah kering semenjak Allah menciptakan neraka Jahannam. Aku sangat takut jika bermaksiat kepada-Nya sehingga Dia menghempaskanku ke dalam neraka.” Perawi lain juga meriwayatkan dengan redaksi serupa dari jalur yang tidak sama.Al Thabaraniy meriwayatkan dari hadis Muhammad ibn Ahmad ibn Abu Khaitsamah, kami diberitahu oleh Muhammad ibn Ali, saya diberitahu oleh ayah saya dari Zaid ibn Aslam, dari ayahnya, dari ‘Imran bahwa Malaikat Jibril datang kepada Nabi SAW dalam keadaan sedih dan tidak mengangkat kepalanya. Lantas Rasulullah SAW berkata kepadanya:“Mengapa Kamu wahai Jibril? Kamu kelihatannya sedih” Jibril berkata: “Sesungguhnya kau telah melihat hembusan angin dari Neraka Jahannam.”Kemudian Rasulullah SAW berkata: “WahaiJibril, hal itu cukup bagiku.” Dan Nabi SAWmelihat Jibril menangis. Lalu beliau berkata:“Apakah engkau menangis wahai Jibril? Sedangkan Engkau telah mendapatkan posisi terhormat di sisi Allah.” Jibril menjawas: “Bagaimana aku tidak menangis. Karena sebenarnya aku lebih pantas menangis ketimbang anda. Sebab bisa saja di mata Allah kedudukanku tidak seperti sekarang ini. Aku tidak tahu, apakah aku akan diberi cobaan seperti Iblis. Sedangkan dia dulu juga tinggal bersama para Malaikat. Aku pun tidak tahu,apakah aku akan diuji seperti Harut dan Marut.”Lantas Rasulullah SAW menangis begitu pula Malaikat Jibril as. Keduanya terus menangis sampai akhirnya dipanggil: “Wahai Muhammad dan Jibril, sesunggguhnya Allah ‘Azza wa Jalla memberi jaminan bahwa kalian berdua tidak akan bermaksiat kepada-Nya.” Baru kemudian Malaikat Jibril kembali ke langit dan Nabi Muhammad SAW keluar rumah. Dalam perjalanan keluar dia menemui sekelompok orang Anshar sedang tertawa.Nabi SAW bersabda kepada mereka: “Kalian tertawa? Padahal dibelakang kalianada Neraka Jahannam! Seandainya kalian tahu apa yang aku ketahui, pasti kalian akan sedikit tertawa dan lebih banyak menangis. Sekalipun kalian dalam kondisi cukup pangan, pasti tetap akan keluar ke dataran tinggi untuk merapat dan berdoa kepada Allah ‘Azza wa Jalla.” Setelah itu ada suara dari langit menyeru kepada Nabi SAW: “Wahai Muhammad, janganlah memutus harapan hamba-hamba-Ku! Sesungguhnya aku mengutusmu untuk memberi kemudahan. Aku tidak mengutusmu untuk menebar kesulitan.” Lantas Rasulullah SAW bersabda: “Berbuatbaiklah kalian dan dekatkan diri kalian kepada Allah.”Ibn Abi al Dunya meriwayatkan dari hadis Abu Fadlalah, dari beberapa orang gurunya. Dia berkata: “Sesungguhnya Allah‘Azza wa Jalla memiliki para malaikat. Mereka semua tidak ada yang tertawa setelah Neraka Jahannam diciptakan. Mereka takut jika Allah murka kepada mereka sehingga memasukkan mereka ke dalam neraka.”Dengan sanad dari Bakr al ‘Abid berkata: “Saya berkata kepada teman Ibn Abi Laila yang sering disebut  Abu al Hasan: “Apakah malaikat juga tertawa?” Dia menjawab: “Tidak ada makhluk yang berada di bawah’Arys yang tertawa setelahAllah menciptakan Neraka Jahnnam.”Dari Muhammad ibn Al Munkadir berkata: “Ketika Allah menciptakan neraka, hati paramalaikat terlepas dari tempatnya. Namun, ketika Bani Adam diciptakan, hati mereka kembali pada tempatnya semula.”Abu Nu’aim meriwayatkan denga sanad dari Thawus, dia berkata: “Ketika neraka diciptakan, hati para malaikat terbang dari tempatnya. Namun ketika Bani Adam diciptakan hati itu kembali tenang.”Adapun  binatang-binatang yang jinak ataupun yang buas dan burung, kesemuanya juga takut pada neraka. ‘Amir ibn Yasaf berkata, dari Yahya ibnAbu Katsir, dia berkata: “Telah sampai berita kepada kami bahwa ketika Nabi Daud as meratap dan menangis, hewan-hewan buas yang ada di daratan datang. Begitu juga dengan singa-singa yang berasal dari gunung, burung-burung yang berada disarangnya. Semua manusia yang ada pada waktu itu juga berkumpul. Sampai akhirnya Nabi Daud as tiba dan naik ke atas mimbar. Beliau memulai dengan pujiankepada Tuhannya. Semuanya berteriak danmenangis. Lalu Nabi Daud as mulai menyebut tentang surga dan neraka. Makaada sekelompok orang dan gerombolan binatang serta burung yang mati. Setelah itu beliau menyebutkan tentang kematian dan kondisi di hari kiamat. Beliau sendiri menjerit dan ada lagi sekelompok manusia,binatang buas dan burung yang mati. Diriwayatkan oleh Ibn Abi al Dunya.Sementara makhluk selain binatang, yaitu yang terdiri benda-benda mati semisalnya, maka telah diceritakan oleh Allah SWT bahwa kesemuanya merasa takut kepada-Nya. Sebagaimana firman Allah Ta’aala: “Padahal diantara batu-batu itu sungguh ada yang mengalir sungai-sungai daripadanya dan diantaranya sungguh ada yang terbelah lalu keluarlah mata air daripadanya dan diantaranya sungguh ada yang meluncur jatuh, karena takut kepada Allah.” (Q.S. Al-Baqarah 2: 74).Ibn Abi Najih berkata dari Mujahid: “Setiap batu yang mengeluarkan sumber air atau batu yang terbelah karena aliran air atau bebatuan yang jatuh dari puncak gunung, semua kejadian itu adalah karena takut kepada Allah ‘Azza wa Jalla. Hal itu sebagaimana yang dijelaskan di dalam al Qur’an.Al Jauzajaniy dan perawi lain meriwayatkandari jalur Mujahid, dari Ibn Abas, dia berkata: “Sesungguhnya batu pasti akan jatuh ke bumi. Seandainya ditahan oleh banyak orang sekalipun, dia akan tetap jatuh ke tanah karena takut kepada Allah.”Abdullah ibn ‘Amr ibn al ‘Ash ra berkata: “Sesungguhnya bulan menangis karena merasa takut kepada Allah.”Thawus berkata: “Sesungguhnya bulan menangis karena takut kepada Allah. Padahal dia tidak memiliki dosa. Bulan jugatidak dimintai pertanggungjawaban tentangamal perbuatannya dan kelak tidak pula akan dihakimi.”

KISAH MALAIKAT JIBRIL DAN MAHLUK ALLAH

Suatu hari Allah s.w.t. memerintahkan malaikat Jibri a.s. untuk pergi menemui salah satu makhluk-Nya yaitu kerbau dan menanyakan pada si kerbau apakah dia senang telah diciptakan Allah s.w.t. sebagai seekor kerbau. Malaikat Jibril a.s. segera pergi menemui si Kerbau.Di siang yang panas itu si kerbau sedang berendam di sungai. Malaikat Jibril a.s. mendatanginya kemudian mulai bertanya kepada si kerbau, “Hai kerbau apakah kamu senang telah dijadikan oleh Allah s.w.t. sebagai seekor kerbau”. Si kerbau menjawab, “Masya Allah, alhamdulillah, akubersyukur kepada Allah s.w.t. yang telah menjadikan aku sebagai seekor kerbau, daripada aku dijadikan-Nya sebagai seekorkelelawar yang ia mandi dengan kencingnya sendiri”. Mendengar jawaban itu Malaikat Jibril a.s. segera pergi menemui seekor kelelawar.Malaikat Jibril a.s. mendatanginya seekor kelelawar yang siang itu sedang tidur bergantungan di dalam sebuah gua. Kemudian mulai bertanya kepada si kelelawar, “Hai kelelawar apakah kamu senang telah dijadikan oleh Allah s.w.t. sebagai seekor kelelawar”. “Masya Allah, alhamdulillah, aku bersyukur kepada Allah s.w.t. yang telah menjadikan aku sebagai seekor kelelawar dari pada aku dijadikan-Nya seekor cacing. Tubuhnya kecil, tinggal di dalam tanah, berjalannya saja menggunakan perutnya”, jawab si kelelawar. Mendengar jawaban itu pun Malaikat Jibril a.s. segera pergi menemui seekor cacing yang sedang merayap di atas tanah.Malaikat Jibril a.s. bertanya kepada si cacing, “Wahai cacing kecil apakah kamu senang telah dijadikan Allah s.w.t. sebagai seekor cacing”. Si cacing menjawab, ” Masya Allah, alhamdulillah, aku bersyukur kepada Allah s.w.t. yang telah menjadikan aku sebagai seekor cacing, dari pada dijadikaan-Nya aku sebagai seorang manusia. Apabila mereka tidak memiliki iman yang sempurna dan tidak beramal soleh ketika mereka mati mereka akan disiksa selama-lamanya”.

tauladan umar bin khatab ra

Banyak hal yang bisa diteladani dari kepribadian Umar bin Khattab. Sahabat Nabiini memang memiliki keistimewaan tersendiri, di masa pemerintahannyaIslambisa berkembang dengan sangat pesat. Islam mengambil alih Mesopotamia dan sebagian Persia dari tangan dinasti Sassanid dari Persia. Dibalik kerasnya watak dan sifat beliau ada beberapa kisah yang bisa dijadikan teladan untuk umat Islam.1Menangis Karena Rakyatnya Kelaparanjohnhenson.netKetika masih menjabatsebagai Khalifah, Umar bin Khattab memiliki cobaan yang cukup berat. Pada saat itu, umat Islam dilanda paceklik parahkarena masuk dalam tahun abu. Di tahun abu, sangat sulit mendapatkanbahan makanan, sedangkan hasil pertanian sebagian besar rusak sehingga menyebabkan kelaparan.Seperti biasanya, Khalifah Umar bin Khattab mengajak salah satu sahabat bernama Aslam untuk menemaninya berkeliling kota. Umar ingin memastikan semua warganya bisa tidur dan tidak kelaparan.Ketika sampai di suatutempat Umar berhenti.Ia mendengar tangisan anak kecil yang cukup keras. Kemudian Umar mencoba mendekati sumber suara tersebutyang berasal dari sebuah tenda kumuh.Setelah dekat, Umar mendapati seorang wanita tua sedang duduk di perapian sambil mengaduk sebuah panci dengan sendok kayu. Umar kemudian menyapa ibu tersebut dan mengucap salam.Si ibu tua tersebut menoleh kepada Umardan membalas salam tersebut. Tapi, si ibu kemudian kembali melanjutkan kegiatannya.“Siapakah yang menangis di dalam?” tanya Umar kepada ibu tua.“Dia anakku,” jawab ibu tua itu.“Mengapa dia menangis? Apakah dia sakit?” tanya Umarlagi.“Tidak. Dia kelaparan,” jawab si ibu.dmcdn.netSetelah beberapa lama Umar merasa heran karena makanan yang dimasak oleh si ibu tua itu tidak juga matang. Untuk menghilangkan rasa penasaran kemudian bertanya pada si ibu tua, “Apa yang kamu masak? Kenapa lama sekali tidak matang juga?”Si ibu tua tersebut kemudian menoleh “Silahkan kamu lihat sendiri.”Umar kemudian menengok isi panci tersebut, alangkah kagetnya Umar ketika mengetahui bahwa yang dimasak oleh si ibu tua tersebut adalah batu. “Apakah kamu memasak batu?” tanya Umar. Si ibu menjawab dengan menganggukan kepalanya.“Untuk apa kamu memasak batu ini?” Tanya Umar lagi.“Aku memasak batu ini untuk menghibur anakku yang sedang kelaparan. Semua ini kesalahan Khalifah Umar bin Khattab. Ia tidak mau memenuhi kebutuhan rakyatnya. Aku dan anakku belum makan sejak pagi, oleh karena itu aku menyuruhnya berpuasa dan berharap ada makanan ketika buka.”“Tapi, sampai saat ini rezeki yang kuharapkan belum juga tiba. Kumasak batu ini untuk membohongi anakku sampai dia tertidur,” Kata ibu tua tersebut.“Sungguh tidak pantas Umar bin Khattab menjadi Khalifah. Ia telah menelantarkan kami.” Tambah si ibu.Mendengar hal tersebut, Aslam ingin menegur si ibu untuk memberitahukan bahwa yag ada di depannya adalah sangKhalifah. Tetapi, Umar menahan Aslam dan segera mengajaknya kembali ke Madinah sambil meneteskan airmata.Sesampainya di Madinah kemudian Umar langsung mengambil sekarung gandum. Dipikulnya karung tersebut untuk disampaikan pada ibu tua tadi.Melihat kondisi fisik Umar yang letih, Aslam berniat untuk mengantikan umar memanggul gandum tersebut. “Ya Amirul Mukminin, sebaiknya aku saja yang membawakan gandum itu”, kata dia.Dengan nada yang keras, Umar menjawab, “Aslam jangan engkau jerumuskan aku ke dalam api neraka. Kamu mungkin bisa menggantikanku untuk memanggul satu karung gandum ini, tapi apakah kamu mau memikul beban di pundakku ini di hari akherat?”Mendengar jawaban Umar, Aslam tertegun kemudian ia tetap mendampingi Ya Amirul Mukminin untuk mengantarkan gandum ke si ibu tua.2Umar bin Khattab Tolak Kenaikan Gaji Sebagai Khalifahmerdeka.comUmar bin Khattab merupakan salah satu sahabat Nabi yang menjadi Khalifah usai meninggalnya Nabi. Ia ditunjuk oleh Khalifah sebelumnya,Abu BakrAs Shddiquntuk menggantikannya sebagai pemimpin umat Islam.Dalam menjalankan amanah yang diberikan, Umar terkenal sebagai sosok yang sangat disiplin dan benar-benar mencontoh Rasullulah. Ia sama sekali tidak melakukanhal-hal yang menyimpang dari ajaran Islam, baik secara pribadi atau sebagai seorang khalifah.Ketika Umar bin Khattab menjabat sebagai seoarang Khalifah, ia tidak pernah sama sekali meminta kenaikan gaji. Ia juga tidak menggunakan uang dari Baitul Maal yang di bawah kekuasaan, kecuali untuk mencukupi kebutuhanhidupnya dan keluarganya dan juga untuk bekal haji dan umroh.Suatu ketika, Ali bin Abi Thalib memiliki sebuah usulan untuk menaikan gaji Khalifah. Hal ini didasari kondisi Khalifah ketika menerima tamu negara, Umar tidak pernah menggunakan pakaian yang mewah.ytimg.comIde tersebut kemudiandiusulkan ke dewan sahabat dan mendapat dukungan, salah satunya dari sahabat Usman bin Affan. Tetapi, usulan menaikan gaji khalifah sulit untuk diwujudkan, karena bila Umar mendengar hal ini akan marah besar.Akhirnya, dewan sahabat memutuskan untuk meminta bantuan putri Umar bin Khattab yang merupakan salah satu istri dari Rasullulah, Hafsah untuk menyampaikan hal tersebut kepada Umarbin Khattab.Paerkataan Hafsah yang menyampaikan ide tentang kenaikan gaji Khalifah tersebut membuat Umar marah. Ia kemudian bertanya siapa yang mengusulkan kenaikan gaji tersebut,tetapi Hafsah tidak menjawabnya.“Andai aku tahu siapa yang mengusulkan halitu, akan aku datangi mereka satu per satu dan kutampar muka mereka dengan tanganku.” kata Umar.